Kapal yang dioperasikan oleh perusahaan OceanGate Expeditions yang berbasis di AS, telah hilang kontak dengan kapal pendukung permukaannya pada Minggu pagi sekitar satu jam, 45 menit setelah kapal selam wisata tersebut melakukan penyelaman ke arah kapal karam paling fenomenal di dunia, Titanic.
Baca Juga: Cuti Bersama Idul Adha Selama Dua Hari Bersifat Opsional , Simak Penjelasannya
"Puing-puing disini konsisten dengan ledakan dahsyat kendaraan," kata Mauger.
Korban tewas pada insiden ini, termasuk pendiri dan CEO perusahaan, Stockton Rush, yang mengemudikan Titan. Korban lainnya adalah miliarder dan penjelajah Inggris Hamish Harding, 58;
Pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood, 48, dan putranya yang berusia 19 tahun, Suleman, keduanya warga negara Inggris; dan ahli kelautan Perancis dan ahli Titanic terkenal Paul-Henri Nargeolet, 77.
Informasi terkini, kapal robotik telah dikerahkan untuk mengumpulkan bukti-bukti di dasar laut. Namun, belum diketahui kejelasan mengenai jenazah korban .
Baca Juga: Memiliki Kandungan Nutrisi yang Baik, Berikut Khasiat Buah Duku Bagi Kesehatan
Mengingat pada kedalaman tersebut, dapat diprediksi bahwa insiden yang menimpa kapal cukup ekstrim.
Tenggelamnya kapal selam Titanic memancing ingatan orang-orang kembali pada insiden RMS Titanic pada tahun 1912 silam.