Misalkan, pada tahun 2020, bumi menghasilkan 28 hari terpendek dalam 50 tahun terakhir. Hari terpendek tercatat pada 19 Juli yang memangkas 1,47 milidetik dari 86.400 detik.
Fenomena bumi berputar lebih cepat pun menjadi heboh. Publik bertanya-tanya tentang kebenaran fenomena tersebut.
Baca Juga: Syech Zaki jadi Sorotan Usai Klarifikasi Bela Istri, Simak Profil Suami Tasyi Athasyia
Pada 1,4 miliar tahun yang lalu, bumi memiliki waktu 19 jam untuk berganti hari. Karena itu, seharusnya kini bumi memiliki waktu yang lebih panjang sekitar satu 74.000 detik setiap tahun.
Namun, alih-alih menjadi lebih panjang, bumi justru berputar lebih cepat.
Atas fenomena alam ini, International Telecommunication Union yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa pun harus menambahkan detik kabisat.
Baca Juga: Dewa 19 Perkenalkan Lagu Still I’m Sure We’ll Love Again, Duet Ello dan Virzha
Penambahan detik kabisat dilakukan sejak 1972. Hal ini terus berlangsung hingga Juni-Desember 2016.
Sementara penambahan detik kabisat berikutnya bisa ditetapkan pada bulan Desember 2022 mendatang.
Fenomena bumi berputar lebih cepat atau rotasi bumi ini sendiri dipengaruhi oleh inti cair bumi. Misalkan, permukaannya yang merupakan massa benua, lautan yang membengkak dan gletser yang menghilang.