Pesan Rektor UIN Alauddin Kepada 11 Dokter Muda, Jadilah Kaliber di Masyarakat

- 3 November 2023, 14:46 WIB
FKIK Ambil Sumpah 11 Dokter Muda, Total 61 Dokter Jebolan UIN Alauddin Makassar
FKIK Ambil Sumpah 11 Dokter Muda, Total 61 Dokter Jebolan UIN Alauddin Makassar /Uin Alauddin /

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis dalam sambutnya berpesan tiga poin, pertama lulus dokter UIN harus memiliki khas produk UIN.

“Jadilah khas produk UIN. Kalian berbeda kampus lain produk UIN ada nilai plusnya itu lah yang harus dikapitalisasi sebagai dokter yakni memunculkan integrasi pengetahuan kedokteran dengan keagamaan diwujudkan dalam mentritmen pasien,” jelasnya.

Selanjutnya kata mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga ini berpesan para Dokter muda memperkuat Literasi kedokteran, belajar terus update keilmuan.

“Jadilah dokter berilmu dengan memperkuat literasi. Kenapa ini penting karena perkembangan ilmu ilmu kemanusiaan dan kedokteran dan kalian tidak update bisa ketinggalan kereta,” pesannya.

Pesan terakhir Penulis Buku Melawan Takdir ini adalah lulusan Dokter UIN Alauddin Makassar harus menjadi Dokter berkaliber di masyarakat.

“Jadilah Dokter berkaliber. Kaliber itu istilah peluru misalnya kekuatan peluru 12 kaliber menjangkau target inilah membedakan daya jangkau dengan peluru satu dengan peluru lainnya semakin tinggi kalibernya semakin jauh daya jangkauannya artinya apa semakin seorang dokter berkaliber daya jangkau menyembuhkan lebih tinggi dibanding dokter lainnya daya raciknya lebih hebat,” pungkasnya.

Sementara Ketua IDI Kota Makassar, Abdul Azis menekankan, dokter bukan mesin meskipun ada artifisial inteligensi (AI) yang hampir tepat jawabannya saat dimintai keluhan. Namun ada lain hal yang membedakan yakni tradisi luhur kedokteran.

FKIK Ambil Sumpah 11 Dokter Muda, Total 61 Dokter Jebolan UIN Alauddin Makassar
FKIK Ambil Sumpah 11 Dokter Muda, Total 61 Dokter Jebolan UIN Alauddin Makassar

“Dokter bukan mesin meskipun ada AI yang hampir tepat tapi ada atau hal kita punya tradisi luhur kedokteran mengandung nilai etika tinggi, rasa empati simpati humaniora tinggi sehingga punya rasa kemanusia tinggi inilah yang membedakan,” jelasnya.

“Agama Islam menganjurkan adab dulu baru ilmu ini juga berlaku di kedokteran berhadapan dengan manusia etika simpati rasa kemanusiaan yang tinggi,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Burhan Andi Baharuddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah