Kabupaten Ende Tempat Lahirnya Pancasila, Simak Sejarah dan Faktanya

- 1 Juni 2022, 15:22 WIB
Kota Ende,  dikenal sebagai tempat pengasingan Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, saat masa  penjajahan Belanda.
Kota Ende, dikenal sebagai tempat pengasingan Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, saat masa penjajahan Belanda. /Dok. Kemeparekraf/

CHANELSULSEL.COM - Kabupaten Ende dikenal sebagai Kota Pancasila. Sebab, di sanalah tempat lahirnya Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni.

Kabupaten tersebut memiliki ibu kota dengan nama yang sama. Namanya Kota Ende. Wilayahnya berada di pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lantas, mengapa Ende disebut sebagai Kota Pancasila? Mari simak sejarah dan fakta kabupaten yang memiliki luas 2.046, 59 km2 atau 204.660 Ha.

Kota Ende, selama ini lebih dikenal sebagai tempat pengasingan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno, saat masa penjajahan Belanda.

Kala itu, Bung Karno bersama sang istri, Inggit Garnasih, dua anak angkatnya, Ratna Djuami dan Kartika, serta mertuanya, Ibu Amsi, diasingkan ke Kota Ende oleh Belanda selama empat tahun dari tanggal 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.

Dalam masa pengasingannya, Bung Karno tetap berusaha mengobarkan semangat perjuangan dan nasionalisme kepada masyarakat setempat. Berada di tempat pengasingan, perjuangan Bung Karno tak pernah surut.

Ia mencoba berbaur dengan penduduk sekitar dan melakukan beberapa kegiatan seperti berdagang, menulis drama pementasan, dan berkorespondensi dengan teman-teman seperjuangannya di Jawa.

Namun, ada sebuah taman di Kota Ende yang dijadikan Bung Karno sebagai tempat merenung, tepatnya di bawah pohon sukun yang rindang.

Di tempat itu, Bung Karno suka merenung selama berjam-jam, dan buah dari renungan tersebut lahirlah tiap butir nilai kehidupan dalam Pancasila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia.

Halaman:

Editor: M Asrul

Sumber: Kemendikbud Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah