Perkuat Ekonomi Bangsa, Kementan Dorong Munculnya Startup Basis Pertanian

7 Agustus 2023, 20:11 WIB
Perkuat Ekonomi Bangsa, Kementan Dorong Munculnya Startup Basis Pertanian /Polbangtan /Chanelsulsel

CHANELSULSEL.COM -  Millennial Agriculture Forum (MAF) adalah kegiatan yang rutin dilakukan di setiap UPT Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) BPPSDMP kementan. 

Terbaru Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa menggelar Seminar Nasional Millenial Agriculture Forum (MAF) Volume 4 Edisi 34 Spesial Dies Natalis ke-5 Polbangtan Gowa.

Dengan tema “Memperkuat Ekonomi Indonesia: Membangun Startup Inovasi Basis Pertanian”.

Baca Juga: Komitmen Berantas Narkoba, UNM Gandeng BNN Sulsel, Ratusan Mahasiswa Jalani Tes Urine

Seminar digelar secara hybrid daring dan luring (05/08). Untuk luring dilaksanakan di di Aulsa Syeckh Yusuf Polbangtan Gowa, sementara yang daring melalui platform Zoom dan Streaming YouTube.

 Seminar tersebut menghadirkan 4 narasumber hebat di bidangnya, seperti Prof. Arif Satria, Rektor Institut Pertanian Bogor, Kiwi Aliwarga - Founder UMG, Dwi Lili Indayani, - CEO Creative Kokedama, dan Catur Sugiarto - Ketua AIBI/ Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia.

Pengambilan tema tersebut menjadi hangat diperbincangkan di era start up saat ini, khususnya dalam bidang pertanian. 

Baca Juga: Jaring Calon Tenant, IBT Polbangtan Kementan Gelar Bootcamp

Dalam setiap kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para pengembang ekosistem bisnis rintisan berbasis teknologi (start-up) dan petani milenial untuk ikut terjun membantu memajukan pertanian Indonesia yang presisi.

Hal itu mengingat tantangan krisis dunia yakni pangan, ekonomi dan keuangan kedepannya yang sangat serius dan nyata dihadapi suatu negara khususnya Indonesia, dimana salah satu sektor yang mampu bertahan dan bahkan menyelamatkan perekonomian suatu negara adalah pertanian.

"Cara bertani yang kemarin sudah tidak cocok lagi untuk era saat ini. Oleh karena itu kita dorong pertanian dengan digital sistem, supaya petani kita dengan smartphone dapat dilatih untuk mengetahui kondisi kebutuhan konsumsi, masalah cuaca, artificial intelegent, dan lainnya untuk mengembangakan pertanian presisi. Berarti teknologi dan mekanisasi adalah bagian-bagian yang mengefektifkan gerakan kita," sebut Syahrul.

Baca Juga: Wadahi Start Up Pertanian Pemula, Polbangtan Kementan Luncurkan IBT

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi turut hadir secara daring sekaligus membuka kegiatan MAF edisi spesial Polbangtan Gowa. 

Pada kesempatan tersebut Dedi memberikan arahan tentang tujuan pembangunan pertanian dan peran penting petani milenial.

“Sesungguhnya tujuan pembangunan pertanian yang sangat penting ada di pundak kalian, ada di pundak petani milenial. Petani milenial harus segera mengambil alih dalam pembangunan pertanian”. ujar Dedi

Baca Juga: Membanggakan, Mahasiswa Polbangtan Kementan Raih Juara 3 Lomba Cerdas Cermat Kebangsaan Nasional 2023

Mulai saat ini, para petani milenial harus betul-betul terjun bebas di samudra pembangunan pertanian, bahkan sebagai garda terdepan pembangunan pertanian di seluruh pelosok tanah air”.

Dedi juga menyebutkan bahwa ada 2 hal yang menjamin berkesinambungan pembangunan pertanian nasional.

“Kesinambungan pembangunan pertanian yang pertama itu regenerasi petani, dari petani kolonial menjadi petani milenial.

Baca Juga: Semangat Dies Natalis ke-5, Polbangtan Kementan Komitmen Bangun SDM Pertanian Unggul

Dan yang kedua pembangunan pertanian harus ditujukan untuk membangun agribisnis yang kokoh,kuat, dan betul-betul mengakar di seluruh pelosok tanah air”.

Pada kesempatan tersebut Dedi juga berpesan kepada para petani milenial bahwa tujuan dan orientasi dari pertanian saat ini untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

“Pertanian itu tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tidak sekedar memenuhi kebutuhan keluarga, pertanian itu harus ditujukan untuk mendapatkan duit sebanyak-banyaknya. Pertanian itu harus dibangun melalui bisnis. Karena sesungguhnya dengan bisnis itulah kita bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal”.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti hadir memberikan Closing Statement. Santi mengatakan startup sangat penting karena merupakan hal utama untuk milenial berusaha.

“Berbicara tentang startup inovasi pertanian, ini sangat penting karena startup inilah yang mengawali, membuka pintu atau sebagai jembatan kepada para milenial atau anak muda untuk mau dan terus bekerja di sektor pertanian”.kata Santi.

Seminar diikuti oleh peserta yang hampir seluruhnya milenial.

Mulai dari mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, para penerima manfaat Program YESS wilayah PPIU Sulawesi Selatan, maupun para Siswa SMK-PP se Indonesia..

Direktur Polbangtan Gowa, Detia Tri Yunandar berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan wawasan, pengalaman, dan inspirasi bagi para generasi muda untuk berbisnis di sektor pertanian.

“Tema diusung dengan harapan forum ini dapat memberikan wawasan dan pengalaman serta menumbuhkan minat  dan inspirasi bagi para generasi muda pertanian dalam membangun bisnis yang kreatif dan inovatif di sektor pertanian. Yang tentunya, dengan tumbuhnya bisnis-bisnis yang inovatif dan kreatif akan memberikan dampak luar biasa dalam membangun dan memperkuat  perekonomian bangsa dan negara” ujar Detia.

Dalam paparannya salah satu narasumber dari AIBI Catur Sugiarto berpesan kepada Polbangtan untuk memiliki tradisi riset dan menjadi pusat inovasi.

Sebab menurutnya kampus yang memiliki tradisi riset yang kuat terbukti banyak menghasilkan startup yang tangguh (sustain) dan berhasil membawa alumni-alumni mereka menjadi founders unicorn.

Senada dengan Catur, Kiwi Aliwarga – Founder of UMG Idealab menyebutkan bahwa Inovasi dalam teknologi komunikasi dan platform e-commerce akan membantu petani untuk terhubung langsung dengan pasar, mengakses informasi harga, permintaan pasar, dan kebutuhan konsumen.

Dengan demikian, petani dapat mengoptimalkan produksi dan meningkatkan nilai tambah produk mereka. 

Bahkan menurutnya, melalui inovasi yang berkesinambungan, sektor pertanian dapat menjadi lebih adaptif terhadap perubahan iklim, meningkatkan kualitas hidup petani, dan menyediakan makanan yang berkualitas bagi populasi yang semakin meningkat di Indonesia dan dunia.***

Editor: Burhan Andi Baharuddin

Tags

Terkini

Terpopuler