CHANELSULSEL.COM Idul Adha adalah hari besar ummat Islam setelah hari raya Idul Fitri. Pada hari itu, umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di tanah suci Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Sementara, umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji,melakukan sholat idul Adha dan penyembelihan hewan kurban.
Peneliti Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional-Badan Riset dan Inovasi Nasional (Lapan-BRIN), Prof Thomas Djamaluddin., menyebutkan bahwa pelaksanaan sholat Idul Adha tahun 2022 kemungkinan besar terjadi perbedaan
Peentapan atau penentuan hari raya saat ini ditemui dua kriteria yaitu kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari.
Sementara Kriteria Baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura.
Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, BRIN, Thomas Djamaluddin kembali membuat tulisan di blog pribadinya mengenai Idul Adha 2022.
Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Indonesia Kemenag, Profesor Thomas Djamaluddin mengawali tulisan karena banyak yang bertanya apakah Idul Adha 1443 H seperti yang tercantum di kalender, Sabtu 9 Juli 2022.
Analisis garis tanggal bisa menjelaskan potensi perbedaan itu. Garis tanggal dibuat dengan menggunakan kriteria yang berlaku di masyarakat," ujar Profesor Thomas di blog pribadinya @tdjamaluerin.wordpress.com.dilansir chanelsulsel dari portalmajalengka.com