Orang Dekat Presiden Ukraina Bocorkan Negaranya 'Kapok' Berharap Gabung NATO, Alasannya

- 26 Juni 2022, 10:34 WIB
Bendera NATO dan Ukraina.
Bendera NATO dan Ukraina. /Pixabay/WiR-Pixs

Selain dari itu, dia menjamin Ukraina tidak akan memaksakan ihwal lain, termasuk untuk bergabung jadi anggota NATO.

“Anggota NATO telah menolak aspirasi kami. Kami tidak akan melakukan apa-apa lagi dalam hal ini," katanya.

Baca Juga: 30 Juni Jokowi Terbang ke Moskow, Orang Dalam Sebut Pertemuan dengan Presiden Rusia - Indonesia Sangat Penting

Keanggotaan prospektif Ukraina dalam aliansi dianggap sebagai penyebab utama terjadinya konflik dengan Rusia.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bersikeras bahwa buku keanggotaan aliansi tetap terbuka untuk negara-negara yang tertarik.

Namun, Stoltenberg tak punya opsi selain mengesampingkan keanggotaan Ukraina dalam waktu dekat.

Di bawah Deklarasi Bukares 2008, Georgia dan Ukraina bagi NATO tercatat akan menjadi anggota resmi NATO pada tanggal yang tidak ditentukan di masa mendatang.

Konsep Strategis NATO belum diperbarui sejak 2010. Versi dokumen lama menyatakan bahwa aliansi tersebut mencari “kemitraan strategis sejati” bersama Rusia.

Zhovkva ingin NATO menghapus penyebutan Rusia sebagai "mitra" dari pembaruan yang akan datang.

“Kami berharap dalam (revisi) konsep strategis NATO, akan ada peringatan yang lebih ketat dan keras kepada agresor Rusia," katanya, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Russia Today, Minggu, 26 Juni 2022.

Halaman:

Editor: Adi Irwansyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah