Putin Mulai Terang-terangan Sindir AS, Soal Negara Adidaya Sebutnya Tidak Ada yang Abadi

18 Juni 2022, 07:17 WIB
Teka-teki Penyakit Vladimir Putin Akhirnya terkuak, Berikut Diagnosa Profesor Medis Rusia /Instagram @netizennkepo/

CHANELSULSEL.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mulai terang-terangan menyindir Amerika Serikat (AS) yang mengambil keuntungan dari negara lain, demi kepentingan semata.

Dengan kondisi itu, ia memberi peringatan bahwa dunia tidak akan kembali seperti semula, seperti sebelum negaranya meluncurkan invasi ke Ukraina.

Putin tegas mengatakan, mereka yang percaya bahwa keadaan akan kembali seperti sedia kala saat konflik belum pecah di Ukraina, harus siap menghadapi realita sebaliknya.

“Adalah sebuah kesalahan untuk percaya bahwa masa-masa gejolak perubahan dapat ditunggu dan semuanya akan kembali normal,” ucapnya, dalam pidato di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF).

“(Adalah sebuah kesalahan untuk percaya) bahwa semuanya akan seperti sedia kala. Itu tidak akan pernah terjadi," kata Putin, dilansir chanelsulsel.com, dari Pikiran-Rakyat.com melalui artikel Russia Today.

Dia melanjutkan, perubahan yang dialami dunia saat ini bersifat fundamental, radikal, dan tidak dapat diubah.

Namun, menurutnya sebagian besar elit penguasa di beberapa negara Barat menolak untuk memperhatikan gejolak dan dinamika perubahan yang kentara.

Putin mengklaim para elit itu mengabaikan tanda-tanda besar dan lebih memilih berpegang teguh pada bayang-bayang masa lalu.

Dia lantas mengingatkan dunia bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk juga dominasi negara-negara Barat dalam aspek politik dan ekonomi global.

“Misalnya, mereka percaya bahwa dominasi Barat dalam politik dan ekonomi global adalah nilai yang konstan dan abadi. Padahal “tidak ada yang abadi,” ujarnya, menyeru semua orang.

Seperti diketahui, sejak mengklaim kemenangan dalam Perang Dingin pada awal 1990-an, Amerika Serikat (AS) telah menjadi negara adidaya.

“(Berkuasa di seantero dunia) hingga mendeklarasikan dirinya sebagai utusan Tuhan di Bumi, yang tidak memiliki kewajiban, tetapi hanya kepentingan, dan kepentingan itu katanya suci," ucap Putin.

Namun, menurutnya gagasan tentang dunia unipolar, dengan satu negara yang berkuasa, pada hakikatnya merupakan sebuah bentuk kecacatan.

Pemimpin Rusia itu menjelaskan, sistem tersebut cacat sebab norma-norma hubungan internasional tidak selalu dapat ditafsirkan untuk mendukung satu negara,

“Sistem itu cacat, bahkan ketika (satu negara) itu adalah negara yang kuat,” kata Putin.

Putin meyakini bahwa pemangku kekuasaan di Washington saat ini sedang mati-matian menolak fakta bahwa ada pusat kekuatan baru yang muncul dalam beberapa dekade terakhir.

Menurutnya, AS kini sedang memperjuangkan haknya untuk melindungi kepentingan mereka dan memastikan kedaulatan nasionalnya. ***

Editor: Adi Irwansyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler