Waspada Gejala Awal  Diabetes, Ternyata Sering Tidak Terlihat dan Berbahaya, Simak Penjelasannya

- 21 Juni 2022, 10:03 WIB
Waspada gejala penyakit awal diabetes yang perlu diketahui
Waspada gejala penyakit awal diabetes yang perlu diketahui /

 


CHANELSULSEL.COM Diabetes termasuk penyakit yang umum di Indonesia dan tidak sedikit orang yang belum paham betul mengenai gejala penyakit Diabetes sehingga penyakit ini kerap terabaikan dan tidak terdeteksi sedari awal.

Banyak orang tidak mengetahui dan tidak sadari  bahkan terlambat mengetahui dirinya terkena Diabetes Melitus (DM).

Padahal semakin cepat mendeteksi gejala dan ciri-ciri penyakit ini, semakin besar pula peluang terhindar dari komplikasi diabetes yang berbahaya. Dan meminimalisasi risiko komplikasi yang serius.

Baca Juga: Ulang Tahun Presiden Jokowi ke 61 Tahun, Mari Ramaikan Dengan Membagikan Link Twibbon, Berikut Info Linknya

Kebanyakan penderita diabetes, khususnya diabetes tipe 2, sering tidak merasakan gejala awal, dan baru ketahuan jika melakukan pemeriksaan gula darah.

Beda dengan diabetes tipe 2 memang berkembang secara perlahan, tidak seperti diabetes tipe 1 yang gejalanya muncul dengan cepat.

Mereka baru mengetahui kondisinya setelah melakukan pemeriksaan gula darah secara tidak sengaja.

Namun, dalam beberapa kasus, ada tanda-tanda yang muncul. Misalnya, beberapa gejala awal diabetes sudah diketahui yakni, haus terus-menerus, buang air kecil berlebihan, atau kenaikan serta penurunan berat badan secara tiba-tiba.

Baca Juga: Daftar HP Oppo Terbaik Juni 2022,Cocok untuk Anak Sekolah,Harga Dibawah 1 Jutaan
Sebagian besar, diabetes tidak terlihat dan berbahaya, tapi sebagian besar waktu orang tidak memiliki gejala sejak dini," kata Ronald Tamler, MD, direktur Mount Sinai Clinical Diabetes Institute.

Apa saja gejala diabetes yang umumnya terjadi?

Selain gejala yang terkenal seperti rasa haus yang terus-menerus dan sering ingin buang air kecil, berikut adalah beberapa gejala  awal diabetes yang muncul, dilansir chanelsulsel.com dikutip dari prfmnews.id via laman Health.com

1. Gusi yang meradang atau terinfeksi

Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Diabetes Research & Care, periodontitis juga dikenal sebagai penyakit gusi yang mungkin merupakan tanda awal diabetes tipe 2.

Studi tersebut menemukan bahwa orang dengan penyakit gusi, terutama mereka yang memiliki kasus parah, memiliki tingkat diabetes yang lebih tinggi (baik yang terdiagnosis maupun yang tidak terdiagnosis) dan pra-diabetes dari pada mereka yang tidak.

Hubungan antara penyakit gusi dan diabetes bukanlah hal baru, kata Dr. Tamler, dan tampaknya berjalan dua arah. Memiliki salah satu kondisi, tampaknya meningkatkan risiko mengembangkan yang lain.

"Peradangan yang disebabkan oleh penyakit gusi telur pada faktor yang sama yang bertanggung jawab untuk gula darah tinggi yang menyebabkan diabetes," katanya.

2. Perubahan warna kulit

Jauh sebelum Anda benar-benar terkena diabetes, Anda mungkin melihat perubahan warna gelap di bagian belakang leher Anda," kata Dr. Tamler.

Ini disebut acanthosis nigricans, dan biasanya merupakan tanda resistensi insulin hingga kehilangan sensitivitas terhadap hormon yang digunakan tubuh untuk mengatur glukosa yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes parah.

3. Sensasi aneh di kakimu

Pada tahap awal, ini mungkin hampir tidak terlihat. Karena sekitar 10% hingga 20% orang yang didiagnosis menderita diabetes telah mengalami kerusakan saraf terkait penyakit tersebut.

Anda mungkin merasakan kesemutan yang aneh di kaki Anda, atau mengalami penurunan sensasi atau penurunan keseimbangan." kata Dr. Tamler.

Tentu saja, sensasi aneh ini bisa disebabkan oleh hal sederhana seperti memakai sepatu hak tinggi atau berdiri terlalu lama di satu tempat. Tapi mereka juga bisa disebabkan oleh kondisi serius lainnya, seperti multiple sclerosis jadi penting untuk menyebutkannya ke dokter Anda.

4. Kehilangan pendengaran atau penglihatan

Peningkatan kadar gula darah dapat merusak retina dan menyebabkan tingkat cairan di sekitar bola mata Anda berfluktuasi, sehingga membuat penglihatan kabur atau terganggu.

Begitu kadar gula darah kembali normal, penglihatan biasanya pulih tetapi jika diabetes tidak terkendali terlalu lama, kerusakannya bisa menjadi permanen.

5. Tidur siang yang panjang

Dalam tinjauan ilmiah dalam pertemuan tahunan Asosiasi Eropa untuk studi penyakit, orang yang tidur siang lebih lama dari satu jam, atau sekitar 45% lebih mungkin menderita diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidur siang lebih sedikit atau tidak sama sekali.***

Editor: Imran Said

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah